Senin, 16 Februari 2009

Indonesia Medical Tourism

Berbicara mengenai pariwisata di Indonesia, dalam salah satu artikel yang ditulis oleh Rhenald Khasali pada National Geographic Traveler Indonesia edisi perdana, dikatakan bahwa Indonesia sudah selayaknya tidak hanya mengandalkan wisata alam dan budaya (Cultural and natural Tourism)semata pada program pariwisatanya, namun akan lebih baik jika diperluas dengan menawarkan jasa wisata kesehatan atau pendidikan (Medical and Educational Tourism).

Lah, aku langsung teringat ke negeri sebelah bernama Singapura , yang lekat dengan pariwisata kesehatan dan pendidikannya. Ceritanya mau niru Singapura, nih, Om Rhenald? Bukannya pesimis, nih, masalahnya dari segi teknologi kesehatan Indonesia masih kalah sama Singapura. Lha, wong pasien Indonesia yang kaya saja pada berobat ke Singapura.

Tapi kalau dipikir-pikir, Indonesia bisa saja membuat wisata kesehatan dengan cara tersendiri. Jika Singapura menawarkan teknologi kesehatan dalam paket medical tourismnya, Indonesia bisa memanfaatkan kekayaan biodiversitas flora yang dimiliki untuk membangun sebuah konsep wisata kesehatan alternatif. Indonesia bisa menawarkan wisata kesehatan dengan ramuan-ramuan herbal tradisional seperti jamu atau semacam terapi kesehatan dengan konsep Back to Nature.

Bagaimana tidak, Indonesia merupakan negara pringkat kedua dunia dalam biodiversitas tumbuhan. Dari segi geografis, Indonesia dianugerahi posisi yang diapit oleh dua benua yang masing-masing memiliki varietas tumbuhan yang berbeda. Hasilnya, ada sekitar 6000 jenis tanaman di Indonesia yang merupakan medical plants yang sebagian biasa diolah menjadi jamu.

Saya bisa membayangkan, ketika teknologi kesehatan tidak mampu memberikan yang terbaik kepada suatu pasien, umumnya pasien tersebut tentu akan berpilihan pada dua hal, menyerah atau berusaha dengan menggunakan pengobatan alternatif seperti terapi atau pengobatan herbal. Selain menjadi alternatif, pengobatan herbal memberi sebuah sugesti, bahwa kita, sebagai makhluk alam sudah selayaknya berharap kembali ke alam. Bahkan bagi seseorang yang sudah tidak ada pertolongan lagi, maka wisata alam di Indonesia akan menjadi suatu wisata pengobatan rohani, bagaimana ia akan menghabiskan sisa hidupnya dengan mengembalikan diri ke alam. Setidaknya selama Tuhan masih menumbuhkan tumbuhan, dan masih menganugerahi Indonesia dengan kekayaan alamnya, maka pengobatan alami masih akan terus dicari.

Konsep ini sebelumnya telah dijalankan salah satu perusahaan kosmetik di Indonesia, dengan membuat semacam kawasan agrowisata jamu dan herbal, yang bahkan di dalamnya dibuat semacam spa therapy dengan menggunakan bahan-bahan alami.

Jika Indonesia akan menjalankan konsep alternative medical tourism ini, maka konsekwensi yang akan terjadi adalah konsep ini terancam oleh lingkungan dan akan mengancam lingkungan. Terancam lingkungan karena, saat Ini Indonesia sedang mengalami degradasi lingkungan, seperti terhimpitnya ruang lingkungan dengan jumlah populasi, hingga perusakan alam. Padahal konsep wisata ini sangat bergantung terhadap lestarinya lingkungan. Di sisi lain, Konsep ini juga mengancam lingkungan karena, jika suatu lahan ekosistem dibangun atau dipakai untuk sesuatu (dalam hal ini dipakai untuk bisnis pariwisata) tanpa menggunakan prinsip lingkungan yang berkelanjutan, maka dapat dipastikan terjadinya kerusakan ekosistem tersebut. Untuk mencegah kedua dampak tersebut, maka Indonesia wajib mempertahankan kelestarian lingkungan serta keragaman nabati yang dimilikinya.

Menarik jika Indonesia mampu menjalankan konsep ini. Bayangkan Singapura dengan medical technologynya, sementara Indonesia dengan natural medicinenya. Akan terjadi suatu kawasan paket medical tourism yang saling melengkapi.

Akhir kata, kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya para ahli medis dan farmasi Indonesia, Mari bangkitkan kembali pengobatan tradisional Indonesia!

____________________________________________________________________
Nb: logo dan konsep cuma boongan, just my idea! ntar dikira beneran, lagi! Hehehe,,, Awalnya nama kampanye Indonesia Medical Tourismnya itu Herb for Heal. Sempet juga Herb for Hope. Ujung-ujungnya jadi Herb for Heart Cuma gara-gara ada logo hati di tengah! Hehehe...

Sejumlah referensi diambil dari wikipedia.

3 komentar:

W. Darma mengatakan...

mantab idenya bun..
bahkan ada mpe dampak buat lingkunganya..
bahkan itu tak kira logo bneran lo..
ahihihi

Ayos Purwoaji mengatakan...

Nav, blog temenku Avic juga sedang giat mengadakan campaign tentang indonesia, mungkin kamu bisa dual post (posting di tempatmu sama kirim postingan) ke tempat dia, postin aja karya kamu yang logo-logo jawa kalimantan sama yang lain, alasan dibalik pencpataan brandingnya, kenapa pake grafis itu, dll...

alamat blog si avic: http://anaksemeru.blogspot.com/

Wahyu Medical Tourism mengatakan...

Masalah medical tourism di Indonesia terletak pada sertifikasi dokter dna rumah sakit. Saat ini Indonesia baru memiliki satu rumah sakit yang berstandar Internasional.