Kamis, 14 Januari 2010

I’m Lostie, Gleek, and True Blood Sucker!

Mau sebagus apapun orang merekomendasikan film Avatar, saya belum ada gairah untuk menontonnya di bioskop atau menyewa filmnya di rental. Tidak, saya tidak membencinya, saya bahkan berjanji suatu saat saya harus menonton film berbujet termahal sepanjang sejarah tersebut. Tapi nanti, hingga penyakit saya sembuh. Karena jika saat ini Anda mengajak saya berbicara soal film, saya bagaikan (maaf) kemaluan yang sedang lemas. Tidak ada gairah sama sekali.

Ada salah satu film yang direkomendasikan teman saya, Farrah, berjudul 500 Days of Summer. Saya telah mendapatkan film tersebut. Tapi sayang, 5 menit pertama saya menguap. Sekali lagi bukan karena filmnya buruk. Tapi saat ini saya lebih tertarik menonton serial TV daripada film. Tapi tenang saja, film tersebut hingga saat ini masih saya simpan hingga nanti saya dapat mood untuk menontonnya.

Oke, saya sendiri baru mengenal serial TV sekitar tahun 2007, dimulai dari Heroes dan Prison Break, dua buah film yang menurut saya sama-sama bagus di season awalnya saja. Selanjutnya saya mencoba mengikuti beberapa serial, hingga puncaknya tahun 2009 kemarin, di mana saya semakin candu mengeksplorasi sejumlah serial dan semakin diperburuk dengan teman saya, Ian, yang banyak merekomendasikan sejumlah serial TV.

Saya kangen dengan gairah menonton film dan membuat resensinya di blog ini. Maka saya pun memutuskan hanya mengambil tiga, dan hanya tiga, serial yang mungkin benar-benar saya ikuti. Sisanya saya tinggalkan. Berikut tiga serial tersebut berikut ulasannya:


Main Title:
Lost
It’s all about: survival adventure/mysteries, mythologies and philosophies/science fiction/conspiracy/characterical drama

Mengisahkan tentang jatuhnya pesawat Oceanic 815 di sebuah pulau terpencil di perairan pasifik. Sejumlah penumpang yang selamat harus mampu bertahan hidup di pulau tersebut. Awalnya hanya masalah internal antar personal seperti masalah kepercayaan antar penumpang, dsb. Tetapi semakin lama muncul sejumlah misteri yang terdapat di pulau tersebut. Hingga akhirnya mereka harus menyadari bahwa jatuhnya pesawat mereka bukan karena suatu kebetulan...

Untuk pertama kalinya dalam hidup, saya tergila-gila terhadap sebuah serial TV.
Serial ini menyuguhkan segala apa yang saya butuhkan. Drama, Action, Thriller, Mystery, Adventure, sedikit Love Story, dan sedikit bumbu Comedy (yang disampaikan lewat tokoh Hurley), semua seolah dimasukkan ke dalam juicer dan menghasilkan jus yang sangat candu. Tapi interest utama saya ada pada penokohan karakter. Saya adalah tipe penyuka cerita multikarakter, dan setiap karakter dalam Lost memiliki latar yang sangat menarik dan disajikan dengan gaya flashback (dan flasforward).

Hasilnya sejumlah nominasi pada Golden Globes dan Emmy Awards, dan memenangkan Golden Globes kategori best TV Series - Drama di tahun 2005.Jika belum cukup, Majalah Time memasukkannya dalam list 100 serial terbaik sepanjang masa. Serial ini pun memberi sejumlah inspirasi bagi saya. Bahkan mempengaruhi saya dalam menyusun resolusi tahun 2010. Yup, salah satu resolusi 2010 saya adalah melihat Final Season dari serial Lost, dan semoga serial ini berakhir dengan sangat baik, Amin, hehehe...

***

Main Title: Glee
It’s all about: Looser Comedy/High (S)Cool Musical/Minority and Discrimination Issues/Popular Songs/Some unusual coreography

Serial ini mengisahkan tentang seorang guru bahasa Spanyol bernama Mr. Schuester yang ingin mendirikan kembali kejayaan Glee Club (Klub Paduan Suara). Namun sayang, selain hanya sedikit pendaftar, yang ikut pun adalah mereka yang sering dicap sebagai looser. Belum lagi pembimbing club Cheerios bernama Ms. Sylvester yang berusaha menghancurkan Glee Club karena berebut dana dari sekolah. Lantas, jangankan mengikuti lomba tingkat regionals, bahkan mereka pun harus berjuang keras untuk lolos di tingkat sectionals!

Ceritanya mungkin cukup ringan, namun tetap berisi karena banyak isu minoritas yang diangkat, sehingga ada banyak pesan yang diambil. Selain itu, pada episode kedepannya konflik-konflik yang ada pun semakin berkembang. Kalaupun seandainya penonton merasa tidak nyambung dengan komedinya, serial ini masih layak tonton karena menyuguhkan aksi-aksi musikal yang cukup banyak disukai, apalagi karena berdasar lagu-lagu yang pernah populer. Koreografinya pun sangat memanjakan mata. Hasilnya, di musim pertamanya ini Glee langsung mendapat nominasi best TV Series - Comedy or Musicals dalam ajang Golden Globe!

Saya sendiri punya beberapa aksi musikal favorit dalam serial ini. Sebut saja Rehab-nya Amy Winehouse yang dinyanyikan ulang oleh Vocal Adrenaline, Somebody To Love-nya Queen yang dinyanyikan ulang oleh New Directions, hingga I Just Wanna Sex You Up yang dinyanyikan ulang oleh Acafellas.
Kalau saya harus memilih bergabung antara para remaja populer dalam High School Musical atau para looser dalam Glee, tentunya tanpa berpikir panjang saya langsung memilih Glee!

***

Main Title: True Blood
It’s all about: More Bloods/Vampires and other mythology creatures/Sex, sex, and sex/Religion/Politics/and some discrimination issues

Diangkat dari sebuah novel berjudul The Southern Vampire Mysteries, dikisahkan telah ditemukan sebuah inovasi berupa darah sintetis bernama True Blood, maka vampire dan manusia pun dapat hidup bersama. Namun dalam kenyataannya tetap saja ada vampire yang haus akan darah segar manusia. Sementara ada manusia yang butuh darah vampire (V) sebagai drugs atau obat kuat. Konflik ini pun bersinggungan dengan kisah cinta antara pelayan bar bernama Sookie Stackhouse dengan vampir berumur 1 abad lebih bernama Bill Compthon. Bagaimanakah hubungan vampir-manusia dalam waktu kedepannya?

Berbanding terbalik dengan Twilight, serial ini sangat banyak mengumbar darah dan unsur-unsur seksualitas yang dibawakan dengan cukup artistik.
Alur ceritanya pun semakin membaik di season 2. Sejumlah isu diskriminasi, politik, hingga agama pun sebenarnya mendampingi serial ini. Namun masih dibawakan secara halus dan belum banyak digunakan. Kesuksesan serial ini dapat dilihat lewat nominasinya dalam Golden Globe dan Emmy Awards yang diperoleh dalam 2 season penayangannya ini.

Hal-hal yang menarik bagi saya adalah saat melihat hubungan seksual antara vampire dengan manusia yang belum lengkap tanpa ritual blood-sucking. Saya juga berharap pertarungan politik antara gereja Fellowship of the Sun dan Vampire Leagues of America lebih diperlihatkan di season selanjutnya. Dan maaf sekali bagi Anda para penggemar Twilight (no offense!), karena saya merasa para vampir di Twilight harus banyak belajar dengan para vampir dalam True Blood, bagaimana caranya menjadi vampire sejati. Yang penuh darah, tentunya!

***

Tiga serial telah saya pilih. Dan saya harus meninggalkan sejumlah serial lain. Selamat jalan ibu-ibu stress di Desperate Housewives dan Cougar Town, para keluarga di Modern Family, pahlawan-pahlawan di Heroes, serta orang-orang yang melihat masa depan di Flash Forwards! Semoga saya kembali bergairah menonton film...

foto by: google